Cara Cerdas TNI AU & PT Infoglobal Buat Rawat Mandiri Pesawat Hawk Mk 209 Indonesia Tanpa Inggris Harus Terlibat

ZONAJAKARTA.COM- Pesawat Hawk 100/200 buatan BAE Systems Inggris rupanya jadi salah satu armada TNI AU Indonesia.
Dikutip Zonajakarta.com dari Antara, pesawat jenis Hawk 100/200 tiba perdana di Indonesia pada tahun 1997 dari Inggris.
Hawk merupakan sebuah pesawat jet latih (trainer) interim untuk pesawat tempur jet generasi 4 ( F-16, F-15, dll) menggunakan radar modern APG-66 (khusus varian Mk 200 ) dan rudal AIM-9 Sidewinder.
Sementara Hawk 200 merupakan pesawat tempur taktis (TT) berkursi tunggal yang memiliki spesialisasi untuk multiperan dalam pertempuran ringan dan memiliki kemampuan untuk menghancurkan pertahanan darat musuh.
Hawk 100/200 TNI AU selain bermarkas di Pekanbaru juga bermarkas di Pontianak, Kalimanatan Barat tepatnya di Skadron TNI AU 12 dan 1.

Pesawat Hawk milik TNI AU Indonesia, adalah salah satu armada tempur yang ke embargo Amerika Serikat (AS) hingga bikin kapok mantan Presiden Indonesia.
Gara-gara embargo militer oleh AS ini, saat Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden Indonesia ia kesulitan membeli suku cadang dan perawatan Hawk TNI AU yang terlanjur dimiliki hingga terancam mati suri.
Setelah AS membebaskan Indonesia dari embargo militernya, NKRI merencanakan Overhaul terhadap Hawk 100/200 yang langsung ditanggapi oleh Inggris kala Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M. Herindra @herindra87, menerima kunjungan kehormatan Duta Besar (Dubes) Inggris Dominic Jermey di Kemhan, Jakarta, Jum’at (3/11/2023).
"Wamenhan M. Herindra menerima kedatangan Duta Besar Inggris beserta jajarannya membahas tentang penguatan kerja sama industri pertahanan Indonesia dengan Inggris.
Sebelumnya kedua negara telah memiliki sejumlah nota kesepahaman tentang beberapa produk industri pertahanan.
Dalam kesempatan ini, Inggris menyampaikan keinginannya untuk dapat melanjutkan kerja sama dengan Kementerian Pertahanan yang lebih komprehensif serta dapat mewujudkan secara konkret peningkatan bentuk-bentuk kerja sama baru," jelas akun Instagram @kemhanri dalam unggahannya pada 4 November 2023.
"Dubes Inggris juga menawarkan keberlanjutan dari Program Pemeliharaan Pesawat Hawk 100/200 serta Joint Operation Agreement dalam desain kapal frigat Arrowhead 140 untuk pembangunan 2 Frigat yang dipesan oleh Kemhan RI," lanjut akun Instagram @kemhanri dalam unggahannya.
Jika overhaul berjalan lancar, maka pesawat Hawk 100/200 TNI AU yang nyaris mati suri kala embargo militer AS bisa dioperasikan lagi.
Tanpa bantuan Inggris, TNI AU Indonesia dan perusahaan lokal PT Infoglobal Teknologi Semesta rupanya telah bersiap untuk menjadi mandiri dalam pemeliharaan pesawat Hawk Mk-209.
Depo Pemeliharaan (Depohar) 30 TNI AU Indonesia terus mengoptimalkan kemandirian dalam pemeliharaan alutsista dengan menggandeng Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Udara (Dislitbangau) serta PT. Infoglobal Teknologi Semesta (ITS) dalam pelaksanaan reverse engineering pesawat tempur Hawk Mk-209.
Dikutip Zonajakarta.com dari unggahan akun Instagram TNI AU, Militer Udara pada 25 Februari 2025, kegiatan ini berlangsung di hanggar Satuan Pemeliharaan 32 (Sathar 32) Depohar 30 pada Senin (24/2/2025).
Kunjungan tim Dislitbangau yang dipimpin Kolonel Lek Agus Priyanto, S.T., disambut langsung oleh Komandan Depohar 30 Kolonel Tek MD. Riswanto, M.I.Pol., M.M., beserta jajaran teknisi.
Pelaksanaan reverse engineering diawali dengan sesi briefing, diskusi teknis, serta uji fungsi on-ground pesawat Hawk Mk-209 untuk menganalisis sistem pesawat secara mendalam.
Langkah ini bertujuan meningkatkan efektivitas pemeliharaan dan memastikan kesiapan operasional pesawat tempur tetap optimal dalam menjaga kedaulatan udara nasional.
Selain meningkatkan efisiensi perawatan, kerja sama ini juga menjadi wahana pengembangan kompetensi teknisi Depohar 30 dalam rekayasa ulang sistem pesawat.
Dengan pemahaman yang lebih mendalam terhadap struktur dan mekanisme pesawat, TNI AU diharapkan semakin mandiri dalam pemeliharaan serta pengembangan teknologi alutsista secara berkelanjutan.
Dandepohar 30 menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat kemampuan pemeliharaan pesawat di lingkungan TNI AU.
"Kami sangat mengapresiasi dukungan dari Dislitbangau dan PT. Infoglobal Teknologi Semesta.
Kegiatan ini akan membantu kami mencapai standar pemeliharaan yang lebih tinggi serta mendukung kemandirian industri pertahanan dalam negeri," ujarnya seperti dikutip dari unggahan akun Instagram @militer.udara.
Dislitbangau dan PT. ITS juga menyampaikan komitmennya dalam mendukung pengembangan teknologi pemeliharaan pesawat di TNI AU.
Melalui reverse engineering ini, diharapkan muncul solusi inovatif yang dapat meningkatkan efisiensi operasional serta memperpanjang usia pakai pesawat tempur yang menjadi tulang punggung pertahanan udara Indonesia.
Kolaborasi ini menjadi bukti nyata sinergi antara industri pertahanan dalam negeri dengan kebutuhan operasional TNI AU, guna mewujudkan kemandirian pemeliharaan alutsista dan memperkuat sistem pertahanan udara nasional.
PT Infoglobal Teknologi Semesta yang jadi rekanan TNI AU dalam perawatan pesawat Hawk buatan BAE Systems Inggris rupanya bukan perusahaan biasa.
Pasalnya, PT ITS sudah berhasil melakukan ekspor sistem avionik Hawk sampai ke Malaysia.
Dikutip Zonajakarta.com dari Astro Machine Work edisi 20 September 2024, Reverse Engineering alias rekayasa balik dalam industri kedirgantaraan dan pertahanan adalah proses mendekonstruksi produk untuk mengekstrak informasi desain guna menciptakan kembali suatu komponen.
Proses ini melibatkan pengerjaan mundur dari proses desain asli dengan pengetahuan terbatas tentang teknik dan alat yang digunakan untuk menciptakan produk.
Tantangannya adalah memperoleh pengetahuan praktis tentang desain asli dengan membongkar produk satu bagian atau lapisan pada satu waktu.
Banyak perusahaan menggunakan reverse engineering saat membeli suku cadang pengganti dari produsen peralatan asli (OEM) tidak lagi menjadi pilihan.
Ini adalah praktik umum untuk perangkat lunak, mekanik, listrik, dan struktur arsitektur.
Untuk merekayasa balik produk fisik , suatu organisasi sering kali memperoleh contoh dan membongkarnya untuk memeriksa mekanisme internalnya. Langkah ini memungkinkan para insinyur untuk mengungkap desain asli dan informasi konstruksi produk.
Prosesnya dimulai dengan menganalisis dimensi dan atribut produk, baik itu pesawat terbang, komputer, atau mesin industri.
Selama analisis ini, Anda mengukur lebar, panjang, dan tinggi komponen utama produk, karena dimensi ini sering kali berkaitan dengan kapasitas kinerja produk.
Saat ini, beberapa teknisi menggunakan teknologi pemindaian 3D untuk melakukan pengukuran yang akurat.
Pemindai ini memberikan hasil pembacaan yang akurat mengenai spesifikasi produk kepada teknisi dan secara otomatis mencatat informasi ini ke dalam basis data.
Teknologi pemindaian 3D meliputi CMM, pemindai tomografi terkomputasi (CT) industri, pemindai laser, dan digitizer cahaya terstruktur.
Setelah semua informasi terkait telah dikumpulkan dan dicatat, Anda dapat menggunakan data ini untuk membuat gambar desain berbantuan komputer (CAD) untuk analisis dan pengembangan selanjutnya.
Gambar CAD adalah representasi digital, dua dimensi, dan tiga dimensi dari produk, yang dapat Anda gunakan untuk menganalisis desain produk.
Model digital ini membantu mengungkap maksud desain dan menginformasikan pembuatan komponen rekayasa balik.

Source: https://www.zonajakarta.com/nasional/67314647773/cara-cerdas-tni-au-pt-infoglobal-buat-rawat-mandiri-pesawat-hawk-mk-209-indonesia-tanpa-inggris-harus-terlibat